Ternyata Begini Status Uang Prostitusi Menurut Hadis Nabi

Mindset –Prostitusi atau pelacuran kerap menjadi isu yang memicu perdebatan, misalnya antara statusnya sebagai sebuah profesi atau bukan. 

Pelacuran sendiri disebutkan sudah ada sejak era kuno. Bahkan pada awal mulanya memiliki kaitan erat dengan praktik spiritualitas. 

Kemudian seiring perjalanan waktu, pelacuran tidak hilang dan tetap bertahan tetapi mengalami perubahan menjadi murni upaya mencari uang. 

Pelacuran juga merupakan isu kompleks karena terkait dengan banyak masalah sosial.

Ada banyak perempuan yang misalnya terpaksa menjadi pelacur karena masalah ekonomi.

Ada juga perempuan-perempuan yang menjadi pelacur karena terjerat sindikat perdagangan orang atau tppo. 

Selain itu, pelacuran juga tidak bisa dibahas tanpa membahas peranan kaum pria sebagai konsumen. 

Tanpa adanya konsumen, maka seharusnya sudah sejak lama pelacuran lenyap dari muka bumi. 

Dari sudut pandang Islam, pelacuran jelas termasuk satu bentuk zina dan hukumnya haram secara mutlak. 

Jangankan melakukan perbuatan zina, sekadar mendekatinya pun sudah dilarang oleh Al Quran. 

Sebagaimana disebutkan dalam ayat zina Surah Al Isra ayat 32 di atas, zina disebut sebagai perbuatan keji dan jalan terburuk. 

Kalau demikian, lalu bagaimana hukum uang yang dihasilkan dari aktivitas pelacuran, Sobat Mindset? 

Hal tersebut ditegaskan dalam sebuah hadis nabi sebagai berikut:

Dalam hadis prostitusi tersebut, Nabi menegaskan larangan pelacuran sebagai satu bentuk usaha untuk menghasilkan uang.

Dengan demikian, uang yang dihasilkan dari praktik prostitusi atau pelacuran pun statusnya uang haram. 

Status semacam itu sama dengan uang yang dihasilkan dari menipu, korupsi, dan transaksi-transaksi lain yang menyalahi peraturan. 

Demikian penjelasan singkat tentang status uang hasil pelacuran dari sudut pandang Islam, Sobat Mindset.