Kisah Baitul Hikmah, Perpustakaan Raksasa yang Dihancurkan Mongol
- Pixabay / TuendeBede
Mindset –Perpustakaan sangat dipentingkan dalam Islam, terbukti dengan pernah adanya perpustakaan raksasa yang dikenal dengan sebutan Baitul Hikmah atau Rumah Kebijaksanaan.
Baitul Hikmah berdiri di Bagdad, Irak, pada masa khalifah Abbasiyah. Didirikan oleh Khalifah Harun al Rasyid pada akhir abad 8, perpustakaan ini hancur oleh invasi Mongol tahun 1258 M.
Perpustakaan pada masa itu bukan hanya sumber pengetahuan, tetapi juga pusat proyek penerjemahan karya-karya ke dalam bahasa Arab, termasuk karya-karya para filsuf Yunani.
Tidak mengherankan jika masa-masa tersebut kemudian disebut juga sebagai masa keemasan Islam. Ilmu pengetahuan dan pemikiran berkembang dengan sangat pesat.
Pada masa itu, Umat Islam merajai berbagai bidang ilmu pengetahuan, dari mulai astronomi, botani, kimia, bahkan sampai kartografi.
Karya-karya Aristoteles, Plato, bahkan Tafsir Mimpi karya Artemidorus yang masih digunakan sampai sekarang di kalangan umat Islam juga diterjemahkan pada masa itu.
Sayangnya perpustakaan besar tersebut kemudian hancur akibat invasi mongol. Hanya sedikit dari koleksi Baitul hikmah yang bisa diselamatkan, yaitu sekitar 400an ribu manuskrip.
Lalu siapa saja para pustakawan Baitul Hikmah, Sobat Mindset?
Beberapa yang tercatat adalah Sahl bin Harun, kemudian Hunain bin Ishaq, tokoh yang memiliki peran penting juga sebagai penerjemah.
Selain itu ada banyak ilmuwan terkenal yang juga pencapaian intelektualnya tidak terlepaskan dari Baitul hikmah, misalnya Al-Khwarizmi, ahli matematika dan Al-Jahid, ahli biologi.
Belajar dari momen bersejarah tersebut, sangat penting kiranya kita membiasakan menggunakan perpustakaan untuk mengembangkan pengetahuan kita.
Selain itu, menjelang tanggal 7 Juli 2023 yang merupakan hari pustakawan nasional, kita juga harus mengapresiasi kerja para pustakawan yang selalu bekerja keras membuat perpustakaan menjadi nyaman untuk kita akses.