Tragedi Mei 1998 dalam Puisi Rendra, Akal Sehat Kalah oleh Pikiran Kalap

Rendra Muda Baca Puisi dan Antologi Puisinya
Sumber :
  • Istimewa

Hukum, disinggung Rendra, menurut Allah pun harus berada di atas keinginan para politisi, raja-raja, dan tentara. Hal tersebut bukan hanya berlaku kini, tetapi memang demikian seharusnya sejak zaman Ibrahim dan Musa.

Akan tetapi itulah yang tidak terjadi pada zaman edan Mei 1998. Rendra juga mengingatkan pada zaman seperti itu berhentilah mencari Ratu Adil, tetapi yang harus ditegakkan adalah Hukum Adil.

Setelah itu Rendra menggambarkan alasan kenapa rakyat pada saat itu menjadi para penjarah di pasar dan jalan raya, yakni mereka sebenarnya mencontoh penguasa.

Selama ini rakyat terkekang di bawah pemerintah yang menjarah Daulat Rakyat, ekonomi dijarah oleh para cukong, dan aparat keamanan bukannya memberikan rasa aman justru malah menjarah keamanan.   

Rendra menyerukan semua pihak untuk mendengarkan saran akal sehat supaya pikiran-pikiran kalap tidak menemukan jalurnya untuk menjelma perbuatan. 

Sebagai penutup, Rendra menulis dengan sedih bahwa air mata mengalir dari sajakku ini.

WS Rendra adalah salah satu penyair legendaris kita yang puisi-puisinya sangat enak untuk dibacakan di muka umum.