Kontroversi Penalti Julian Alvarez: Mengapa Golnya Dianulir Saat Atletico vs Real Madrid?
- X
Jakarts, Mindset – Kontroversi penalti Julian Alvarez dalam laga Atletico vs Real Madrid memicu perdebatan panas. Mengapa golnya dianulir? Simak penjelasannya berdasarkan aturan IFAB dan reaksi berbagai pihak.
Laga panas antara Atletico Madrid dan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (13/3) dini hari WIB kembali menghadirkan drama kontroversial. Kali ini, Julian Alvarez menjadi sorotan setelah golnya dari titik penalti dianulir wasit Szymon Marciniak.
Keputusan ini memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar sepak bola, dengan sebagian mendukung keputusan wasit dan lainnya mempertanyakan aturan yang digunakan.
Kronologi Penalti Kontroversial
Drama VAR: Kontroversi Penalti Julian Alvarez!
- X
Pada adu penalti yang menentukan, Alvarez maju sebagai eksekutor dengan penuh percaya diri. Saat wasit meniup peluit, penyerang asal Argentina itu menendang bola dengan akurat ke gawang Real Madrid.
Thibaut Courtois, yang kembali dari cedera panjang, sudah salah membaca arah bola.
Namun, gol tersebut tidak bertahan lama karena wasit mengintervensi dan kemudian VAR mengonfirmasi bahwa Alvarez melakukan sentuhan ganda sebelum bola masuk ke gawang.
Menurut aturan yang ditetapkan oleh International Football Association Board (IFAB), seorang eksekutor penalti tidak boleh menyentuh bola dua kali sebelum bola mengenai pemain lain.
Sayangnya, akibat kehilangan keseimbangan saat menendang, Alvarez tanpa sengaja melakukan kontak kedua dengan bola sebelum bola melewati garis gawang. Hal inilah yang menjadi dasar keputusan wasit untuk menganulir gol tersebut.
Aturan Penalti IFAB dan Implikasinya
Aturan IFAB menyebutkan bahwa pemain yang mengambil penalti tidak boleh memainkan bola kembali sebelum disentuh pemain lain.
Jika terjadi kontak kedua tanpa adanya intervensi dari pemain lain, maka tendangan dianggap tidak sah dan harus diberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan.
Namun, yang membuat kontroversi semakin panas adalah fakta bahwa banyak penggemar Atletico Madrid merasa keputusan ini terlalu ketat.
Beberapa menyebut bahwa kejadian serupa jarang sekali mendapatkan perhatian sebesar ini dan wasit seharusnya lebih fleksibel dalam menilai situasi semacam ini, terutama dalam laga sepenting babak gugur Liga Champions.
Dampak pada Jalannya Pertandingan
Keputusan ini menjadi momen kunci dalam pertandingan. Atletico Madrid, yang tengah berjuang keras setelah tertinggal agregat 2-1 di leg pertama, harus menerima kenyataan pahit.
Kesalahan penalti Alvarez memberikan keuntungan psikologis bagi Real Madrid, yang akhirnya memastikan kemenangan lewat tendangan Antonio Rudiger.
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, tampak kesal dengan keputusan tersebut, meski ia menghindari kritik terbuka terhadap wasit.
Kontroversi penalti Julian Alvarez membuka perdebatan lebih luas tentang bagaimana aturan permainan seharusnya diterapkan. Apakah aturan penalti perlu lebih fleksibel, atau justru harus tetap ketat demi menjaga keadilan di lapangan? FIFA dan IFAB mungkin perlu mengevaluasi kembali beberapa aspek regulasi untuk mengakomodasi kejadian yang sifatnya tidak disengaja. *AT