Tanpa 2 Pemain Kunci, Bisakah Arsenal Bertahan di Liga Champions dan Premier League?
- Ist
Mindset – Arsenal tengah menghadapi ujian berat di sisa musim ini. Dua pilar utama dalam skema serangan Mikel Arteta, Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, dipastikan absen hingga jeda internasional Maret.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: mampukah The Gunners tetap bersaing di Premier League dan Liga Champions tanpa dua pemain kunci mereka?
Pukulan Ganda di Saat Kritis
Hasil imbang tanpa gol melawan Nottingham Forest baru-baru ini memperlihatkan betapa absennya Saka dan Martinelli berdampak signifikan pada kreativitas serangan Arsenal.
Dominasi 65% penguasaan bola tidak berbuah hasil karena kurangnya penetrasi dan ancaman di lini depan.
Lebih mengkhawatirkan lagi, Arsenal gagal menciptakan satu pun peluang berbahaya dengan tingkat expected goals (xG) yang minim.
Arteta sendiri tampak pesimistis terhadap kemungkinan kembalinya Saka dan Martinelli dalam waktu dekat.
Bahkan, jika mereka bisa kembali bermain setelah jeda internasional, proses integrasi ke dalam tim perlu dilakukan bertahap. Ini berarti Arsenal harus menghadapi pertandingan-pertandingan krusial tanpa dua senjata andalan mereka.
Dampak pada Ambisi Premier League
Tanpa Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, mampukah Arsenal bersaing?
- Ist
Hasil imbang kontra Nottingham Forest membuat Arsenal kini tertinggal 13 poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.
Meski memiliki satu laga tunda, selisih tersebut sulit untuk dikejar mengingat performa The Reds yang konsisten.
Lebih buruk lagi, The Gunners mengalami kebuntuan mencetak gol dalam dua laga beruntun di Premier League, sesuatu yang terakhir kali terjadi pada Mei 2023.
Ethan Nwaneri, pemain berusia 17 tahun yang diberi kepercayaan tampil sebagai starter, tentu tidak bisa dibandingkan dengan dampak yang diberikan Saka maupun Martinelli.
Tanpa dua winger eksplosif ini, Arsenal berisiko semakin kehilangan daya saing dalam perebutan gelar liga musim ini.
Liga Champions: Harapan atau Beban?
Di atas kertas, undian babak 16 besar Liga Champions melawan PSV Eindhoven tampak menguntungkan bagi Arsenal.
Namun, pertandingan melawan Nottingham Forest dan West Ham United membuktikan bahwa tim-tim dengan pendekatan bertahan bisa membuat pasukan Arteta frustrasi.
Tanpa Saka dan Martinelli, Arsenal harus mengandalkan soliditas pertahanan mereka, yang sejauh ini menjadi yang terbaik di Premier League dengan hanya kebobolan 23 gol.
Namun, Liga Champions adalah kompetisi yang lebih menuntut. Jika berhasil melaju ke perempat final, Arsenal bisa saja berhadapan dengan tim-tim tangguh seperti Real Madrid atau Bayern Munchen.
Tanpa kehadiran dua pemain kunci di lini serang, Arsenal bisa kesulitan menciptakan peluang melawan lawan-lawan dengan lini pertahanan lebih solid.
Bisakah Arsenal Bertahan?
Gabriel Jesus, pemain posisi penyerang klub Arsenal.
- Instagram/@dejesusoficial
Arsenal masih memiliki senjata lain dalam skuat mereka, seperti Leandro Trossard, Gabriel Jesus (jika pulih), dan Martin Ødegaard.
Namun, kehilangan Saka dan Martinelli membuat The Gunners kehilangan elemen kejutan serta fleksibilitas dalam menyerang. Jika mereka gagal menemukan solusi cepat, peluang untuk bersaing dalam dua kompetisi besar bisa semakin menipis.
Namun, jika Arsenal mampu memaksimalkan kekuatan pertahanan mereka dan menemukan cara baru untuk menembus lini belakang lawan, masih ada harapan bagi mereka untuk tetap bertahan di jalur juara. Ujian besar menanti, dan bagaimana Arteta meramu strategi akan menentukan nasib Arsenal dalam beberapa pekan ke depan. *AT