Jurgen Klopp Bergabung dengan Red Bull, Fans Liverpool dan Dortmund Merasa Dikhianati
- Ist
Jakarta, Mindset – Kabar bergabungnya Jurgen Klopp dengan Red Bull sebagai Global Head of Soccer menuai reaksi keras dari para penggemar setianya di Liverpool dan Borussia Dortmund.
Keputusan Klopp yang kini akan memimpin lima klub sepak bola di bawah naungan Red Bull, termasuk RB Leipzig, New York Red Bulls, dan Red Bull Salzburg, memicu rasa kecewa di kalangan pendukung yang dulu mendukungnya sepenuh hati.
Setelah berpisah dengan Liverpool pada akhir musim lalu, Klopp akan melanjutkan kiprahnya dalam dunia sepak bola mulai Januari tahun depan.
Red Bull mengungkapkan bahwa peran Klopp tidak akan melibatkan aktivitas sehari-hari di klub, tetapi ia akan membantu direktur olahraga dalam mengembangkan filosofi Red Bull, serta memperluas jaringan untuk mencari bakat dan pelatihan pelatih.
Namun, peran ini memicu reaksi negatif, terutama di kalangan penggemar Dortmund dan Mainz. RB Leipzig, salah satu klub di bawah bendera Red Bull, sering dikritik di Jerman karena dianggap tidak menghormati tradisi klub yang erat dengan komunitas lokal.
Penggemar setia Klopp menganggap bahwa langkahnya menuju Red Bull, sebuah korporasi besar dengan orientasi bisnis, bertentangan dengan nilai-nilai yang ia anut selama ini.
Archie Rhind-Tutt, seorang jurnalis Bundesliga, mengungkapkan sejumlah pesan dari para pendukung Dortmund yang merasa dikhianati.
Seorang penggemar bahkan menyatakan bahwa, “Sepak bola telah mati; Klopp telah kehilangan semua arti bagi saya.” Bagi sebagian besar pendukungnya, Klopp bukan sekadar pelatih, ia adalah simbol tradisi dan nilai-nilai yang dihormati.
Muncul juga pendapat bahwa keputusan Klopp ini memberikan kesempatan bagi Dortmund untuk menutup era penuh kenangan bersamanya dan fokus pada perjalanan baru.
“Klopp selalu dikenal sebagai sosok tradisionalis dengan prinsip moral yang kuat, dan keputusan ini seolah-olah membongkar semua citra tersebut,” tulis seorang penggemar di media sosial, dikutip dari Liverpool.
Kenyataan bahwa Klopp bergabung dengan Red Bull, sebuah entitas yang dianggap merusak nilai sepak bola tradisional Jerman, telah mengguncang kepercayaan banyak penggemarnya.
Bagi mereka, Klopp yang mereka kenal bukanlah sosok yang akan berpaling pada korporasi besar, terutama setelah berkarier di klub-klub dengan nilai sosial yang kuat seperti Liverpool dan Dortmund.
Keputusan Klopp bergabung dengan Red Bull tidak hanya menjadi langkah karier yang menarik, tetapi juga menjadi perdebatan panas bagi para penggemar yang mempertanyakan komitmennya terhadap nilai-nilai yang dahulu ia jaga.
Apakah ini adalah pengkhianatan atau sekadar langkah untuk memperluas jangkauan kariernya di dunia sepak bola modern? Bagi para penggemarnya, jawaban atas pertanyaan ini mungkin tidak akan pernah bisa sepenuhnya diterima. *AT