Paris Saint-Germain dan Porto Beruntung, Newcastle United Gagal Lolos 16 Besar Liga Champions

Sejarah UEFA Champions League "UCL".
Sumber :
  • UEFA

Mindset – Paris Saint-Germain (PSG) dan Porto berhasil meraih tiket ke babak 16 besar Liga Champions pada Rabu lalu, sementara Newcastle United harus mengakhiri perjalanan mereka di Eropa setelah kalah 2-1 di kandang dari AC Milan.

PSG berhasil melaju sebagai runner-up Grup F setelah bermain imbang 1-1 melawan pemenang grup, Borussia Dortmund.

Milan, pada saat yang sama, berhasil mengatasi ketertinggalan untuk mengalahkan Newcastle di St James' Park.

Newcastle, yang membutuhkan kemenangan dan PSG harus kehilangan poin agar bisa melanjutkan debut Liga Champions mereka dalam 20 tahun terakhir, sempat unggul lewat gol ciamik Joelinton di babak pertama.

Namun, Christian Pulisic menyamakan kedudukan pada menit ke-60, dan gol kemenangan dari pemain pengganti Samuel Chukwueze pada menit ke-84 mengakhiri harapan Newcastle.

Meskipun demikian, kemenangan tersebut tidak cukup bagi Milan untuk menyalip PSG di klasemen. 

Pemain Newcastle United duel udara di depan gawang PSG.

Photo :
  • X/@NUFC

Pelatih Newcastle, Eddie Howe, menyatakan, "Kami memberikan segalanya pada pertandingan ini. Saya tidak bisa meminta lebih banyak dalam hal komitmen, usaha, dan tenaga fisik. Sayangnya, itu bukan untuk kami."

Sementara itu, PSG yang berisiko untuk tersingkir di babak grup Liga Champions untuk pertama kalinya sejak diakuisisi oleh Qatar pada 2011. Mereka sempat tertinggal ketika Karim Adeyemi mencetak gol di awal babak kedua di Jerman.

Namun, Warren Zaire-Emery menyelamatkan PSG lima menit kemudian setelah Kylian Mbappe menyusup ke kotak penalti, melepaskan umpan yang disundul keluar oleh pemain muda itu, yang maju menuju gol sebelum melepaskan tembakan keras.

Mbappe, yang masa depannya bersama PSG akan kembali menjadi sorotan pada bulan Januari, mencetak gol yang dianulir karena offside. Tetapi satu poin akhirnya cukup bagi PSG untuk melangkah ke babak berikutnya, finis sama dengan Milan tetapi unggul dalam selisih gol head-to-head.

"Kami masih jauh dari sempurna. Kami harus mempersiapkan diri dengan baik dan lebih baik karena lawan-lawan yang lebih besar menanti,” kata Kapten PSG, Marquinhos.

Porto Melengkapi Daftar 16 Besar 

Joao Cancelo mengecoh pertahanan lawan di laga Barcelona vs Porto.

Photo :
  • X/@@fcbarcelona_fra

Porto berhasil melangkah ke babak 16 besar dengan mengalahkan Shakhtar Donetsk 5-3. 

Mereka hanya perlu menghindari kekalahan di Estadio do Dragao untuk melaju dari Grup H bersama Barcelona, dan gol cepat dari Galeno membawa Porto unggul.

Meski Shakhtar menyamakan skor melalui Danylo Sikan, Galeno kembali mencetak gol sebelum Mehdi Taremi membuat skor 3-1 untuk Porto.

Gol bunuh diri memberikan kesempatan bagi Shakhtar, tetapi Pepe yang berusia 40 tahun meredakan ketegangan dengan mencetak gol keempat untuk Porto, dan Francisco Conceicao menutup pertandingan dengan mencetak gol kelima.

Eguinaldo hanya mampu memberikan gol hiburan bagi Shakhtar.

"Di Porto, kami tidak pernah bermain untuk imbang, meskipun hasil itu juga cocok untuk kami. Manajer mengatakan pertandingan ini akan seperti final dan kami harus menang. Misi tercapai," ujar Galeno dikutip MindsetVIVA dari CNN Portugal.

Hasil Lainnya dan Tren Positif Manchester City 

Erling Haaland penyerang Man City duel dengan pemain Liverpool.

Photo :
  • X/@ManCity

Di pertandingan lain, Antwerp meraih kemenangan bersejarah 3-2 melawan Barcelona dengan gol kemenangan di injury time dari George Ilenikhena.

Manchester City menjadi klub Inggris kedua yang memenangkan semua enam pertandingan babak grup Liga Champions dengan kemenangan 3-2 atas Red Star Belgrade.

Hasil ini menunjukkan tren positif bagi City yang sudah mengamankan posisi puncak di Grup G sebelumnya.

Pada laga lainnya, Atletico Madrid memastikan tempat pertama di Grup E setelah mengalahkan Lazio 2-0, sementara Celtic mengakhiri rentetan 15 pertandingan tanpa kemenangan di fase grup dengan kemenangan 2-1 atas Feyenoord.

Gol Gustaf Lagerbielke di menit akhir menjadi penyelamat bagi tim asuhan Brendan Rodgers.