Palestina bukan Hanya Didukung Bung Karno, tetapi juga Soeharto, Berikut Kisahnya
- Pixabay / hosnysalah
Mindset –Kondisi Palestina hari ini tidak juga membaik. Serangan Israel ke Palestina terus gencar dilakukan sampai membuat saluran komunikasi terputus.
Indonesia juga terus berupaya mengangkat isu Palestina di muka dunia, termasuk saat Presiden Jokowi melakukan lawatan ke AS.
Selain itu, bantuan kemanusiaan juga terus dikirimkan untuk membantu korban-korban konflik Israel dan Palestina saat ini.
Sejak zaman Presiden Sukarno, Indonesia selalu mendukung cita-cita kemerdekaan Palestina.
Secara eksplisit, dukungan tersebut tergambar dalam Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan di Bandung tahun 1955.
Bersama dengan negara-negara peserta konferensi, Indonesia menyatakan dukungan terhadap hak-hak penduduk Arab Palestina dan juga menyerukan upaya penyelesaian sengketa secara damai.
Dalam Konferensi Asia Afrika tersebut, perwakilan Palestina hadir, yaitu Mufti Besar Yerusalem, El Haj Mohammed Amin al-Husseini.
Beliau saat itu merupakan pemimpin pergerakan kemerdekaan Palestina.
Cita-cita beliau tersebut kemudian dilanjutkan melalui Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO yang dipimpin oleh keponakannya, yakni Yasser Arafat.
Orde Baru Dukung Palestina
Pada zaman Orde Baru, Presiden Suharto juga menunjukkan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Presiden Suharto misalnya mengizinkan dibukanya perwakilan PLO di Jakarta pada tahun 1989.
Selain itu, Presiden Suharto juga mengupayakan bantuan keuangan untuk perjuangan Bangsa Palestina.
Pada saat KTT Non Blok dilaksanakan di Jakarta tahun 1992, dengan Indonesia sebagai ketuanya, Yasser Arafat diundang hadir dalam konferensi tersebut.
Secara eksplisit, Presiden Suharto juga menyatakan mendukung dibentuknya Negara Palestina Merdeka dengan ibu kota Yerusalem.
Pada saat itu, Indonesia sebenarnya mendapatkan tekanan dari Israel secara langsung melalui PM Yitzak Rabin yang menemui Presiden Suharto di Jakarta.
Tekanan yang sama juga dialami Presiden Suharto saat menghadiri sidang umum PBB di New York pada tahun 1995.
Akan tetapi Presiden Suharto tetap kukuh mendukung kemerdekaan Palestina karena menurutnya persoalan tersebut merupakan persoalan kolonialisme.
Demikian, Sobat Mindset, dari awal kemerdekaan sampai saat ini, Indonesia selalu mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian konflik dengan damai, bukan melalui perang seperti perang Israel Palestina yang terjadi saat ini.