Arky Gilang Wahab Atasi Permasalahan Limbah Organik Lewat Budidaya Maggot
- SATU Indonesia - Design/MindsetVIVA
Banyumas, Mindset – Arky Gilang Wahab, sosok pemuda inovatif asal desa Banjaranyar, Banyumas, Jawa Tengah ini berhasil mengatasi permasalahan limbah organik lewat budidaya maggot. Melalui ikhtiarnya menjalan program sistem konversi limbah organik memberikan solusi atas permasalahan sampah saat ini.
Maggot, atau yang dikenal juga sebagai belatung, adalah larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur, kemudian bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.
Melansir buku “Maggot BSF: Kualitas Fisik dan Kimianya”, budidaya maggot memiliki manfaat yang sangat beragam, salah satu manfaatnya adalah kemampuannya dalam mengatasi masalah sampah.
Untuk pakannya, Maggot membutuhkan sampah organik sebagai makanan utamanya. Selain itu, maggot bukan termasuk jenis serangga hama, sehingga aktivitas perkembangbiakannya termasuk dalam kategori ramah lingkungan.
Arky Gilang Wahab Gunakan Maggot BSF untuk Mengurai Limbah Organik
Maggot yang digunakan oleh Arky untuk program budidaya ini berasal dari lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF). Melalui proses metamorfosis, larva pertama dapat berkembang menjadi lalat dewasa.
Keamanan dan manfaat maggot ini mampu menguraikan berbagai jenis limbah organik dengan cepat. Yang terpenting hewan ini tidak menyebarkan penyakit, bersahabat dengan manusia, dan tidak menggigit.
Hanya dengan bermodalkan lima gram maggot, Arky bersama adik iparnya mulai menjalankan program budidaya maggot. Dari lima gram maggot yang diberi makan sampah sisa makanan dari desa mereka, Arky berhasil memproduksi maggot kering seberat tujuh kilogram.
Maggot ini akan diolah menjadi pakan ikan, pupuk pertanian, dan makanan untuk hewan peliharaan seperti kucing, burung, kadal, bahkan landak.
Semakin banyak maggot yang berhasil dibudidayakan, maka semakin banyak pula sampah organik yang dapat diserap, sehingga permasalahan sampah dapat diminimalisir.
Arky Bangun Kolaborasi Penanganan Sampah Bersama Pemerintah Banyumas
Program budidaya maggot yang diinisiasi oleh Arky telah memberikan dampak positif bagi seluruh warga Banjaranyar. Pemerintah Banyumas juga memberikan dukungan dengan menyediakan tempat untuk mengolah bubur sampah.
Sampah organik yang dikirimkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) akan diolah menjadi bubur sampah untuk makanan larva maggot. Bubur sampah ini kemudian akan diolah menjadi pupuk organik.
Kegiatan pengelolaan sampah di sekitar lingkungan tempat tinggal Arky, kini telah berkembang menjadi Program Budidaya Maggot yang mampu mengolah 5 ton sampah setiap hari. Sampah tersebut berasal dari 5.500 rumah dan 72 instansi pemerintah di kecamatan Sumbang dan Sokaraja.
Budidaya maggot yang dilakukan oleh Arky Gilang Wahab tidak hanya mengubah cara masyarakat memandang cara mencukupi kebutuhan protein dari pakan ternak yang sehat. Tetapi juga membantu membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan sehat.
Arky Gilang Wahab Dianugerahi Penghargaan SATU Indonesia Awards 2021
Atas kontribusinya dalam mengatasi permasalahan lingkungan terutama dalam pengelolaan limbah organik, Arky Gilang Wahab mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Award tahun 2021 di bidang lingkungan.
Dengan inovasi dan kerja kerasnya, Arky Gilang Wahab memberikan inspirasi bagi kita semua untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. *el/at